Proses manajemen sumber daya manusia yang akan dibahas,
sebagaimana disampaikan oleh Pigors dan Myers (1961) yaitu menekankan pada; recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan) dan development (pengembangan).
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Recruitment
disini diartikan pengadaan, yaitu
suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari
perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan
dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena
pengadaan dapat merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan
disini adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar
untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi
bisa berupa recruitment from outside dan
recruitment from within.
Recruitment
from within
merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui
pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari
luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat
terbuka (open competition) yang
didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja
baru maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan
unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan,
keterampilan, sikap dan kepribadian.
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat
memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama dari seorang pimpinan.
Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja secara
efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal,
artinya pekerja dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap
memperhatikan dan mempertimbangkan batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang
wajar. Orang tidak merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut
menikmati kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang
terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu
tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong
untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi
organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan
berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara yang
paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap pengadaan,
dengan prinsip the right man on the
right job.
Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab
setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh
terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah
untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat
berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan
merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong
pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya
untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat
manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia
mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia
mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan,
dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas
harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu
diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial,
seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas
kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti ;
kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan
sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat
prestasi dan produktitas kerja.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada
didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai
dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang
seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber
daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan
upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan
dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi,
sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau
keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan
ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga
aspek, yaitu : (1) analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan :
"Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya", (2)
analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau
dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya" dan
(3) analisis pribadi, menekankan "Siapa membutuhkan pendidikan dan
pelatihan apa". Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan
gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi
tersebut.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat
"ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan
pembawaan), capacity (kemampuan
yang dapat dikembangkan), incentive (insentif
material dan non-material), environment
(lingkungan tempat kerja), validity
(pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor di
atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang
dapat dikembangkan, sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan
pelatihan.
Kesimpulan
Sumber daya manusia (SDM) atau human resources merupakan sumber daya yang sangat penting dan
menentukan jalannya suatu organisasi. Untuk itu perlu dilakukan manajemen
SDM, yang pada dasarnya menyangkut; pengadaan pekerja, pemeliharaan pekerja
dan pengembangan pekerja. Adanya manajemen SDM diharapkan dapat meningkatkan
prestasi kerja dan produktivitas kerja, keadaan ini akan dapat dipertahankan
apabila diimbangi adanya sistem ganjaran (reward
system). Untuk memperoleh SDM yang berkualitas, organisasi perlu
senantiasa melakukan pengembangan pekerjanya melalui pendidikan dan
pelatihan, baik yang berupa off the job
side maupun on the job side.
Daftar Pustaka
1. Flippo, Edwin B. 1976. Principles of Personnel Management,
Tokyo
2. Quchi, William G. 1982. Theory Z, New York
3. Notoatmodjo, Soekidjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Jakarta.
4. Siagian, Sondang. 1984. Pengembangan Sumber Daya Insani, PT Gunung Agung, Jakarta.
5. Zainun, Buchari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, PT Gunung Agung, Jakarta.
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1055:proses-manajemen-sdm-&catid=60:manajmen-sumber-daya-manusia&Itemid=67
Kode: PBM
|
Aku bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata. Sebaliknya aku seorang pendiam yang tak bisa bicara CEPLAS-CEPLOS di dunia nyata yang ingin bisa berbagi tentang apa yang aku pelajari, aku ketahui, dan aku alami akan tetapi kesulitan mengungkapkannya di dunia nyata. Maka dari itu aku salurkan melalui media online. Semoga bermanfaat.
Rabu, 21 November 2012
PROSES MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar